Pendaftaran SNMPTN dibuka 13 Februari 2015, yang telah resmi ditetapkan oleh pemerintah pada Tanggal 15 Januari kemarin dengan diterangkannya tata cara atau proses penerimaan mahasiswa baru, untuk lebih lengkapnya anda bisa membaca kutipan dai jpnn di bawah ini :
Selain adanya informasi mengenai Pembukaan Pendaftaran SNMPTN di tahun 2015 ini, ada beberapa info penting mengenai perebutan 150 ribu kursi, sesuai info dari jpnn juga maka anda bisa baca dengan lengkap kutipan di bawah ini :Dalam peluncuran tersebut, dipaparkan pola penerimaan mahasiswa baru, yakni melalui SNMPTN dan seleksi mandiri yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menristekdikti M. Nasir mengungkapkan ada 63 PTN yang ikut serta dalam SNMPTN tahun ini."Tahun kemarin ada 62 PTN. Tahun ini bertambah satu PTN, UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Patah," kata Nasir dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.Nasir melanjutkan, seluruh biaya SNMPTN akan ditanggung pemerintah dan SBMPTN yang disertai tes tertulis, pemerintah hanya memberi subsidi. Masa pendaftaran SNMPTN 2015 adalah 13 Februari hingga 15 Maret.Sebelum dilakukan pendaftaran, pihak sekolah dan siswa wajib melakukan pengisian dan verifikasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online, sebagai bagian dari proses seleksi. Pengisian PDSS bisa dilakukan mulai 22 Januari hingga 8 Maret mendatang."Dalam SNMPTN, sekolah nanti mendata nilai siswa dari kelas satu hingga tiga, ujian akhir juga. Nantinya semuanya diolah dan diproses. Data dalam PDSS ini harus diisi dengan objektif dan jujur diisi oleh sekolah," papar Nasir.Nasir menekankan, pemerintah akan memberikan sanksi tegas bagi siswa maupun sekolah yang terbukti melakukan kecurangan, salah satunya terkait data PDSS. Sanksi bagi siswa adalah kelulusan siswa di SNMPTN akan dibatalkan."Sedangkan bagi sekolah, tidak akan diikutsertakan lagi dalam SNMPTN tahun berikutnya. Ini dalam rangka edukasi nasionla untuk menanamkan nilai kejujuran," tegasnya.Sementara terkait Unas sebagai salah satu penentu kelulusan SNMPTN, Nasir mengatakan hal tersebut belum final. Menurut dia, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu, apakah pelaksanaan Unas yang akan dilangsungkan April mendatang, kredibel atau tidak sebagai penentu kelulusan siswa. Jika Unas memang kredibel, maka PTN akan menggunakan hasil Unas sebagai penentu kelulusan."Kita ingin melihat dulu seperti apa prosesnya (Unas). Karena kalau ternyata Unas itu tidak kredibel, akan jadi masalah. Karena itu, 10 persen kelulusan SNMPTN dari nilai Unas akan dipertimbangkan kembali," katanya.Nasir melanjutkan, pihaknya juga akan melihat, jika ternyata ada korelasi antara nilai Unas dan nilai kelulusan SNMPTN, maka Unas akan kembali dipertimbangkan menjadi syarat kelulusan SNMPTN."Kalau dinyatakan nggak ada hubungan, ya artinya tidak dimasukkan (syarat Unas). Tapi kalau ternyata yang diterima (lulus SNMPTN) secara umum telah lulus Unas, berarti jadi penting dalam pertimbangan,"imbuhnya.
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2015 akan menjaring 150 ribu calon mahasiswa. Kursi sebanyak itu akan diperebutkan para siswa lulusan SMA, SMK dan MA.Demikian informasi mengenai Pendaftaran SNMPTN dibuka 13 Februari 2015 dengan Perebutan 150 Ribu Kursi berikut di atas semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua."Kuota sebanyak itu tersedia bagi 63 perguruan tinggi negeri. Dengan pilihan program studi yang semakin banyak. Hingga memudahkan bagi calon mahasiswa untuk melakukan pilihan studi sesuai minat dan kemampuannya," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir dalam Peluncuran SNMPTN 2015, Jakarta, Kamis (15/1).Dia pun memastikan proses seleksi yang dilakukan melalui SNMPTN sangat transparan. Tidak terjadi diskriminasi terhadap sekolah manapun. Bahkan masyarakat dapat melihat secara langsung tahap seleksi."SNMPTN itu seleksi yang dilakukan melalui jalur akademik. Dengan melihat rekam nilai raport dan kelulusan calon mahasiswa. Jadi sangat mudah mengukurnya," terangnya.Tentu saja, M Nasir menambahkan proses seleksi yang dilakukan melalui pengawasan yang ketat. Terdapat komisi yang khusus melakukan pengawasan. Tidak ada toleransi bagi pihak manapun melakukan kecurangan.Misalkan saja, terang dia terdapat nilai sekolah yang dinaikan secara tidak wajar. Padahal secara akademis tidak mendapatkan nilai setinggi itu. Maka dapat dikenakan sanksi."Kalau itu sekolah yang melakukan maka, sekolahnya mendapat sanksi. Kalau itu pelajar yang melakukan, maka pelajar yang dikenakan sanksi," tegasnya.Jalur SNMPTN ini merupakan penjaringan bagi calon mahasiswa berprestasi sangat baik secara akademik. Agar mendapatkan ruang melanjutkan studi pada perguruan tinggi negeri. Melalui hasil nilai raport sejak kelas I sampai kelas III SMA, SMK dan MA. "Kapasitasnya yang disediakan itu 50 persen dari total kursi PTN yang diperbutkan," imbuhnya.Ketua SNMPTN 2015, Rochmat Wahab menambahkan ancaman sanksi pencoretan bagi calon mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran bakal dilakukan. Termasuk pula sekolah yang memang secara sengaja mengganti nilai raport lebih tinggi.Menurutnya kasus semacam itu sempat terjadi beberapa tahun lalu. Dampaknya sekolah yang bersangkutan tidak dapat mengikuti SNMPTN pada tahun berikutnya. Karena dicoret dalam daftar sekolah yang berhak mengikuti seleksi."SNMPTN ini hanya mengukur nilai raport bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi. NIlai itu butuh kejujuran dan kredibilitas. Jika ternyata curang, maka berat sanksinya," ucapnya.
No comments:
Post a Comment